Penyampaian Aspirasi di Pemerintahan Demokrasi

Demokrasi secara kata berasal dari kata “demos” dan “kratos”. Demos berarti rakyat, sedangkan kratos berarti pemerintahan. Demorkasi ditafsirkan pemerintahan dari rakyat. Pemerintahan dari rakyat memberikan kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Rakyat dalam organisasi ditafsirkan sebagai anggota.

Pemerintahan yang demokratis memberikan kebebasan anggotanya untuk bebas dalam mengkritisi kegiatan yang dilaksankan oleh pemerintah. Sehingga ada indikasi demokrasi yang jalan terlihat dengan berperannya anggota untuk memantau kegiatan pemerintah agar bisa mensejahterakan anggotanya. Aspirasi yang dilakukan oleh anggota seyogyanya bisa diterima oleh pemerintah dan pemerintah juga mendengarkan yang keluhan yang dirasakan oleh anggotanya. Penyampaian aspirasi terkadang sering menjadi pertentangan. Karena tinjauan orang berbeda tentunya pro dan kontra akan terjadi disana. Karena sesama anggota mempunyai hak yang sama untuk didengarkan pendapatnya. Oleh karena itu proses penyampaian pendapat perlu menghargai hak orang lain dan tidak memaksakan pendapat karena hak antar anggota sama. Pada proses penyampaian pendapat kewajiban penggunaan kalimat yang tidak menyinggung dan menghina sesama. Ada pertunjuk kenapa kita sebaiknya menggunakan kalimat yang baik sesuai dengan surat Al-Isra ayat 53 Allah SWT berfirman:

 Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku : Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya Syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia

Kata ketika menyampaikan aspirasi dan terjadi perbedaan pendapat pasti akan disesaki dengan emosi yang apabila tidak terkontrol bisa menjerumuskan kita. Penyampaian aspirasi kepada atasan bisa dilaksanakan dengan tidak  mengumbar kesalahan atasan di muka umum.  Langkah ini merupakan wujud penghargaan kita kepada atasan. Tentunya atasan yang baik akan melakukan pendampingan, advokasi, public hearing,dan  audiensi hal itu untuk menumbuhkan alur demokrasi berjalan dengan baik. Biasanya aktifitas penyerapan aspirasi apabila tidak berjalan dengan baik akan ada Demonstrasi/Demo dari anggota. Demo sebaiknya tidak sampai merusak yang ada dilingkungan dan menghargai orang lain. Karena kegiatan yang merusak bumi merupakan kegiatan yang tidak disukai oleh Allah SWT.  Hargai orang lain dan no anarkis merupakan kunci demo yang intelek. Jika ada pertanyaan bagaimana supaya tidak ada demo? Jawabannya pilihlah pemimpin yang Muslim yang senantiasan menjalankan Islam sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist.

About Sofwan Hadi

Biasa saja. .
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment