Momen Jengkel menjadi Anak Buah dan Pimpinan

Anak Buah dan Pimpinan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Suatu kegiatan dan manajemen bisa berjalan lancar apabila komunikasi dan hubungan Anak Buah dan Pimpinan yang baik. Tentunya itu merupakan tantang ter-berat dalam berorganisasi. Organisasi terdiri dari berbagai individu yang mempunyai karakteristik beragam. Tantangan dalam koordinasi antara Anak Buah dengan Pimpinan adalah menyatukan dan mengelola agar semua mempunyai tujuan dan visi yang sama. Seperti beberapa pengalaman saya saat berorganisasi. Tulisan ini hanya self healing saya mencurahkan rasa saya saat ada di posisi Anak Buah dan Pimpinan yang terkadang suntuk dan jenuh. Harapannya setelah menulis dan membaca ulang bisa meningkatkan lagi gairah dan semangat berorganisasi lagi.

Saat beberapa tahun dan sampai saat ini saya masih menjadi anak buah. Karena di atas tempat kerja saya ada lagi atasannya. Saat menjadi anak buah saya sering mengalami rasa jengkel. Beberapa kondisi yang membuat saya jengkel, ketika antar rekan sesama anak buah ada perasaan terkucilkan. Seperti ada kejadian tidak masuk grup Anak Buah dengan anak buah yang lain masuk. Sehingga ketika ada obrolan sesama anak buah kita merasa ada didunia lain (Akward Momen). Hal itu karena prinsip saya bahwa saya ingin dijalan moderasi. Yang netral aja tidak masuk kelompok atau kalangan tertentu dalam bekerja, tetapi tetap menjalankan amanah kerja kita dengan baik. Akibatnya secara umum saya mudah bergaul dengan siapapun tapi tidak masuk dalam kalangan tertentu dalam kasta anak buah. Hal menjengkelkan lagi selama jadi anak buah adalah kebiasaan gosip pada kalangan kita. Gosip itu kebanyakan yang jadi target kita adalah pimpinan kita. Saya kira pimpinan pasti tahu juga kita gosipkan. Kebanyakan gosip hal negatif pimpinan. Nah paling yang gak saya suka, saat rapat atau koordinasi gak berani bilang. Selain pimpinan ada lagi korban gosip negatif. Salah satunya orang yang tidak masuk dalam grup tersebut. Nasib-nasib pasti saya termasuk yang digosipin.

Saat jadi anak buah saya pun juga jengkel dengan pimpinan. Wkwkwkw. Normal kan kita juga mengharap arahan dan bimbingan Pimpinan tapi yang bersangkutan jauh dari harapan. Mungkin saya juga salah mengharap terlalu tinggi juga. Paling gak enak nih, kita memberikan masukkan tetapi justru dilihat sebagai pembangkang. Parahnya itu beliau yang menyuruh kita memberikan masukan. Tau gitu mending aku diem aja ya. Saat jadi anak buah paling jengkel kalo Pimpinan tidak mempunyai visi yang jelas. Arah dari Organisasi seperti berjalan kesana kemari tanpa tujuan. Mohon Bapak/Ibu Pimpinan siapkan Visi mau dibawa kemana saya ini. Pliss.

Selain jadi Anak Buah, saya pernah juga jadi pmpinan. Hal yang bikin jengkel ketika anak buah dikasih instruksi tidak menjalankan. Padahal dalam hati dikerjakan saja walau salah gpp. Tapi malah tidak dikerjakan. Akhirnya ya sudah balas “Oke”, klo balasan itu dari saya artinya saya sudah capek. Anak Buah yang paling menjengkelkan itu juga yang bekerja sangat lambat. Sedikit-sedikit perlu diarahkan, padahal waktu kita kan terbatas mengurusi yang lain. Tolong lah dicoba dulu habis itu ditanyakan.

Saya rasa sudah mulai lega gara2 ngedumel pada tulisan ini. Jadilah Anak Buah dan Pimpinan yang baik ya. Sukur2 bisa lebih baik dari saya. Terima kasih sudah membaca.

About Sofwan Hadi

Biasa saja. .
This entry was posted in Pemikiran Bebas. Bookmark the permalink.

Leave a comment